BAB 1
MEMBANGUN VISI, MISI DAN TUJUAN USAHA
Pengertian Visi, Misi dan Tujuan Usaha
1. Visi meruapakan pandangan jauh kedepan, harapan, ciat-cita atau kondisi ideal yang ingin di wujudkan di masa yang akan datang.
2. Misi merupakan langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang harus di lakukan untuk meraih atau mewujudkan visi tersebut.
3. Tujuan meruapakan sesuatu yang akan di capai atau di hasilkan perusahaan dan bersifat kuantitatif.
Cara Merumuskan Visi, Misi dan Tujuan
1. Cara merumuskan Visi
a) Mencerminkan sesuatu yang ingin di capai
b) Memilki orientasi ke masa depan
c) Menimbulkan komitmen tinggi
d) Member arah dan focus srtategi perusahaan
e) Menjamin kesinambungan kepeminpinan organisasi
2. Cara merumuskan Misi
a) Melibatkan semua pihak yang terkait
b) Menyelaraskan kegiatan proses utama dengan sumber daya alam yang ada agar melaksanakan dengan efektif dan efesien
c) Tidak bertentangan dengan lingkungan sekitar
3. Cara merumuskan Tujuan
a) Jelas dan terstruktur serta memiliki focus yang terarah
b) Realitas sesuai dengan keadaan lapangan
c) Fleksibel memiliki perubahan
d) Fasilitas yang di miliki untuk mencapai tujuan
e) Harus spesefik dan terperinci
f) Harus terukur
g) Jelas kriterianya
h) Disertai indicator yang lebih terperinci
BAB 2
SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN
2.1. Macam-Macam System Pencatatam Persediaan
1. System Pencatatan Secara Terus Menerus, yaitu pencatatan yang di lakukan secara terus menerus.
2. System Pencatatan Secara Periodik, yaitu pencatatan yang di lakukan pada waktu peiode tertentu.
2.2. Metode Pencatatan Persediaan
1. First In - First Out (FIFO), yaitu barang yang pertama masuk, barnag it;ah yang pertama di keluarkan.
2. Last In – First Out (LIFO), yaitu barang yang paling akhir masuk, barang itulah yang dahulu di keluarkan.
3. Average Cost (AC), yaitu barang-barang yang di keluarkan di catat berdasarkan harga rata-ratanya.
2.3. Cara Menghitung
Contoh soal
1. Diketahui : persediaan tanggal 1, 4 kg @ Rp. 2.000
: persediaan tanggal 3, pembelian 10 kg @ Rp. 2.200
: tanggal 5, masuk proses produksi 12 kg
Ditanya : FIFO dan LIFO ?
Jawab : - FIFO, 4 kg @ 2.000 = Rp. 8.000
8 kg @2.200 = Rp. 17.600
12 kg = Rp. 25.600
Jadi bahan baku yang di pakai dalam proses produksi yang harus di catat sebesar Rp. 25.600
- LIFO
10 kg @2.200 = Rp. 22.000
2 kg @2.000 = Rp. 4.000
12 kg = Rp. 26.000
- AC
4 kg @2.000 = Rp. 8.000
10 kg @2.200 = Rp. 22.000
14 kg = Rp. 30.000
Harga pokok rata-rata tiap kg = Rp. 30.000 : 14 = Rp. 2.150
Harga pokok bahan baku yang di pakai dalam proses produksi (12 kg) = 12 kg X 2.150 = Rp. 25.800.
BAB 3
BREAK EVEN POINT (BEP)
Pengertian
BREAK EVENT POINT adalah suatu keadaan dalam suatu operasi parusahaan tidak mendapat untung
maupun rugi/impas (penghasilan = total biaya).
Manfaat BEP :
a) Alat perencanaan untuk hasilkan laba
b) Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
c) Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
d) Jumlah poenjualan minimal yang harus di capai untuk memperoleh keuntungan tetentu.
e) Untuk mengetahui bagaimana efek perubahab harga jual, baya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang di peroleh.
Setelah kita mengetahui menfaat bep dalam usaha yang kita rintis, komponen yang berperan lainnya
adalah biaya tetap dan biaya variabel.
1. Biaya tetap
Biaya tetap ad;ah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi, serta biaya yang akan selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi.
Contoh : biaya sewa, depresiasi biaya pemeliharaan mesin, pabrik, gaji dll
2. Biaya variabel
Biaya variabel adlah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan perubahan volume produksi/penjualan.
Contoh : bahan baku, bahan pembantu, upah langsung dll.
1 komentar:
Gan cara mengerjakan fifo lifo gimana .... :-)
Posting Komentar